3.4.16

Kenapa Kita Harus Kembali?

Banyak yang bilang gini :

"Gue mau ke luar (negeri) aja nanti kerjanya"

"Gue kayaknya S2 di luar (negeri) deh"

"Benci banget gue sama Indonesia, negaranya gak maju-maju!"

"Orang Indonesia sampis"

"Gue mau pindah kewarganegaraan aja"

Aku terhenyak.  Aku gak bisa ngomong apa-apa.  Untuk satu-dua menit kok aku masih merasa ada yang janggal dari kata-kata itu, dan kenyataannya memang begitu.  Memang kata-kata itu janggal banget.  Tapi menurut teori gunung es, kejadian ini gak cuma terjadi sama beberapa kepala aja.  Kamu cuma ngeliat bagian surfacenya aja, gak tau kan dibagian yang lebih besar ada berapa banyak orang yang (notabenenya) gak mau kembali ke negerinya?  Padahal sekarang masih bergantung sama negeri sendiri?

Berapa banyak orang yang bilang gak mau kembali ke negara sendiri padahal dia terjebak di negeri sendiri pada akhirnya? who knows? Hari ini kamu boleh ngeluh yang banyak tentang seberapa buruknya Indonesia, tentang seberapa buruknya pemerintah, tentang seberapa bencinya kamu sama kemiskinan di Indonesia.  Tapi ketika Indonesia menciptakan prestasi di kancah dunia, Apa kamu masih pantas berbangga hati?  Apa ketika batik-batik kita dirampas, kamu masih berhak mengenakannya?

Hari ini aku melihat berita tentang Ujian Nasional SMA.  Dalam berita disebutkan bahwa sekolah-sekolah yang ada di daerah mengirimkan surat kepada PLN agar tidak melakukan pemadaman listrik ketika ujian berlangsung.  Then i think "Ini UN guys.  Ini menentukan kelulusan mereka.  Kalo sampe ada pemadaman listrik tiba-tiba, anda menghancurkan masa depan mereka, secara tidak langsung." Segitu dibutuhkannya listrik sama siswa-siswi SMA yang mau ujian.  Kalo besok beberapa dari mereka mengatakan salah satu quotation di atas, kayaknya SKHUN nya harus dicabut.

Betapa kurang ajarnya seorang anak yang udah dilahirkan dan dibesarkan dengan kasih sayang oleh orang tuanya, kemudian pergi dan bekerja, menikmati hidupnya sendiri dan melupakan orang tuanya.  Ketika emosi memuncak dia bisa bilang "Gue benci sama orang tua gue" tapi ketika butuh, akan kembali ke pelukan mereka yang penuh kehangatan.  Intinya sama.  Saat ini kamu benci, kesel, gemes, gondok sama kondisi Indonesia.  Tapi ingatkah dimana kamu lahir? dimana kamu dibesarkan? dimana kamu belajar naik sepeda untuk pertama kalinya? dimana sekolahmu? Apa kamu sanggup membayar semua yang negara ini berikan kepadamu?

Then this is what should i say :
A    : "Gue mau ke luar (negeri) aja nanti kerjanya"
Me : "Ketika kamu punya modal lebih, tolong investasikan di negeri kita."

B    :  "Gue kayaknya S2 di luar (negeri) deh"
Me :  "Kalo udah lulus, kembalilah kemari"

C    : "Benci banget gue sama Indonesia.  Negaranya gak maju-maju!"
Me  : "Kamu adalah harapan bagi negerimu.  Jadikanlah ia negara yang lebih berkembang dari sebelumnya"

D    :  "Orang Indonesia sampis"
Me  :  "Kamu akan lihat di luar, lebih banyak lagi orang yang se-sampis Indonesia"

E    : "Gue mau pindah kewarganegaraan aja"
Me  : "Ya, ya. As you pleased.  Tapi tolong abis ini jangan buang hajatmu kepada bumi Indonesia lagi"

Haha enjoy your Monday!

2 komentar: