18.4.16

Menjadi Kesmas itu Sulit

Mungkin akhirnya aku mengerti kenapa gak banyak orang memilih kesehatan masyarakat sebagai impian kuliah mereka, cita-cita mereka.

Jadi anak kesehatan masyarakat gak segampang itu. Gak segampang yang diomongin.

"Kalian cuma belajar masyarakat, gak belajar individu secara satu-satu."

Oke kita belajar masyarakat. Tapi apa belajar tentang masyarakat seperti belajar individu? Kita belajar masyarakat harus bisa menggeneralisir suatu keadaan. Kalo ada satu orang yang punya kasus beda kita bakal sedih banget gak bisa bantu kasus beda ini.

Kita mungkin hanya belajar cara mencegah. Tapi tahukah kamu bahwa memberitahu masyarakat umum untuk menghindari penyakit ini dan itu, lebih mudah daripada kamu berkata soal langkah konkretnya.

Aku, memberi tahu keluargaku untuk menghindari kanker paru paru jauh lebih mudah daripada memberi tahu mereka untuk berhenti merokok.

Menghimbau mereka untuk menghindari diabetes jauh lebih mudah daripada menghimbau mereka untuk mengurangi konsumsi gula dan berolahraga.

Dan gak semua yang kita beritahu akan ditanggapi secara positif. Gak sedikit dari keluargaku yang malah berkata

"Kita kan sudah hidup bertahun-tahun dengan kehidupan seperti ini. Kalo ada perubahan malah kita bakal sakit."

Sebegitu sedihnya aku mendengar itu sampai aku berani mempermalukan diriku di depan mereka.

Masih banyak yang harus dipelajari. Hidup tidak sesulit itu. Masih banyak orang lain yang bisa dihimbau dengan respon positif. Kalaupun negatif, pasti ada cara untuk membuat seseorang lebih peduli dengan kesehatannya dan lingkungannya.

Semoga kesehatan masyarakat bisa bertahan hingga 20-100 tahun lagi. Jayalah di masa depan.

11.4.16

Gula

Gula. Kalo denger kata gula yang terbayang pasti manis. Entah gula yang warna merah atau yang putih. Atau yang halus atau yang cair. Semuanya manis.

Begitu juga kalo udah dibilang gula darah. Kebayangnya di dalam darah ada satu bagian manis yang membentuk substansi darah. Manis.

Tapi gak bakal manis jadinya kalo lo kena diabetes. Atau yang biasa disebut orang "gula darahnya tinggi" atau "kencing manis".

Belum sampe materi diabetes. Tapi otak ini udah mikir gimana caranya biar gak kena "penyakit gula". Parno banget jadinya.

Sebenernya karena keturunan juga sih. Eyang (nenek dari pihak ibu) mengidap diabetes. Diabetesnya kemudian memperparah penyakit sirosis hatinya hingga almarhumah meninggal tahun 2008. Ibu juga sekarang sedang sakit, walau aku gak tau sakit apa tapi aku tau ibu bawa keturunan penyakit gula and it can hurt her someday.

Then, me. Aku harus hentikan rantai berbahaya ini kalo gak mau anakku ikut menderita. Tubuh anakku akan terbentuk dari darahku. Jika darahku isinya gula, so then him/her. Atau kalo gak sekarang ya bisa nanti.

Intinya sih whatever you do, you have to control your sugar intake.

Jadi sejak beberapa bulan yang lalu aku mulai melihat komposisi, dan mengecek kadar gula di setiap tabel Informasi Nilai Gizi. Gak sulit kok, paling bikin kesel kasir aja soalnya lama banget di depan kulkas.

Keep healthy!

Pesan untuk Hari Kesehatan Dunia 7 April 2016

3.4.16

Kenapa Kita Harus Kembali?

Banyak yang bilang gini :

"Gue mau ke luar (negeri) aja nanti kerjanya"

"Gue kayaknya S2 di luar (negeri) deh"

"Benci banget gue sama Indonesia, negaranya gak maju-maju!"

"Orang Indonesia sampis"

"Gue mau pindah kewarganegaraan aja"

Aku terhenyak.  Aku gak bisa ngomong apa-apa.  Untuk satu-dua menit kok aku masih merasa ada yang janggal dari kata-kata itu, dan kenyataannya memang begitu.  Memang kata-kata itu janggal banget.  Tapi menurut teori gunung es, kejadian ini gak cuma terjadi sama beberapa kepala aja.  Kamu cuma ngeliat bagian surfacenya aja, gak tau kan dibagian yang lebih besar ada berapa banyak orang yang (notabenenya) gak mau kembali ke negerinya?  Padahal sekarang masih bergantung sama negeri sendiri?

Berapa banyak orang yang bilang gak mau kembali ke negara sendiri padahal dia terjebak di negeri sendiri pada akhirnya? who knows? Hari ini kamu boleh ngeluh yang banyak tentang seberapa buruknya Indonesia, tentang seberapa buruknya pemerintah, tentang seberapa bencinya kamu sama kemiskinan di Indonesia.  Tapi ketika Indonesia menciptakan prestasi di kancah dunia, Apa kamu masih pantas berbangga hati?  Apa ketika batik-batik kita dirampas, kamu masih berhak mengenakannya?

Hari ini aku melihat berita tentang Ujian Nasional SMA.  Dalam berita disebutkan bahwa sekolah-sekolah yang ada di daerah mengirimkan surat kepada PLN agar tidak melakukan pemadaman listrik ketika ujian berlangsung.  Then i think "Ini UN guys.  Ini menentukan kelulusan mereka.  Kalo sampe ada pemadaman listrik tiba-tiba, anda menghancurkan masa depan mereka, secara tidak langsung." Segitu dibutuhkannya listrik sama siswa-siswi SMA yang mau ujian.  Kalo besok beberapa dari mereka mengatakan salah satu quotation di atas, kayaknya SKHUN nya harus dicabut.

Betapa kurang ajarnya seorang anak yang udah dilahirkan dan dibesarkan dengan kasih sayang oleh orang tuanya, kemudian pergi dan bekerja, menikmati hidupnya sendiri dan melupakan orang tuanya.  Ketika emosi memuncak dia bisa bilang "Gue benci sama orang tua gue" tapi ketika butuh, akan kembali ke pelukan mereka yang penuh kehangatan.  Intinya sama.  Saat ini kamu benci, kesel, gemes, gondok sama kondisi Indonesia.  Tapi ingatkah dimana kamu lahir? dimana kamu dibesarkan? dimana kamu belajar naik sepeda untuk pertama kalinya? dimana sekolahmu? Apa kamu sanggup membayar semua yang negara ini berikan kepadamu?

Then this is what should i say :
A    : "Gue mau ke luar (negeri) aja nanti kerjanya"
Me : "Ketika kamu punya modal lebih, tolong investasikan di negeri kita."

B    :  "Gue kayaknya S2 di luar (negeri) deh"
Me :  "Kalo udah lulus, kembalilah kemari"

C    : "Benci banget gue sama Indonesia.  Negaranya gak maju-maju!"
Me  : "Kamu adalah harapan bagi negerimu.  Jadikanlah ia negara yang lebih berkembang dari sebelumnya"

D    :  "Orang Indonesia sampis"
Me  :  "Kamu akan lihat di luar, lebih banyak lagi orang yang se-sampis Indonesia"

E    : "Gue mau pindah kewarganegaraan aja"
Me  : "Ya, ya. As you pleased.  Tapi tolong abis ini jangan buang hajatmu kepada bumi Indonesia lagi"

Haha enjoy your Monday!