14.1.12

Holiday is...

Chapter 1 : Definisi Holiday menurut sumber terpercaya   
Holiday, bagi awamers itu kata yang aneh. Kalo Holy berarti Suci dan Day berarti Hari, artinya adalah Hari Suci? No,no,no...Holiday itu Liburan. Liburan itu Sebuah kegiatan hari bebas tanpa PR tanpa tugas tanpa perintah namun tidak berdosa. Oke itu definisi Liburan menurut otak para Grey-Whiters alias anak SMA. Wow,tiada hari tanpa PR dan tugas. Jadi Liburan bagaikan malaikat yang datang ketika air bah menerpa,tanah pada longsor dan gunung pada meletus. (Fi,enough!) 
Oke skip. 
Back to the topic. 
Apa topik kita? Hmmm...
Bentar,brb.
Oke jadi lo pada nunggu dulu sementara gw makan tahu plus kopi dalam rangka mengembalikan ingatan gw yang belom diservice 14 tahun lamanya.
Eureka! Iya,oke topik kita liburan.
Dan akhirnya,kita kembali membahas tentang liburan menurut bang Anthon,bagaimana?(Jakarta Lawyers Club edition)
               
 Chapter 2: OTW aja deh
21 Desember 2011
Walla, welcome 21122011! Whats up? Nothing? Okay i must tell u that, its our time fam! Our time! Waktunya gw dan nyokap dan bokap dan si Euddin(My little brotha,3I, Iseng, Item, Iiih. Nama asli Eddin, tapi better manggil Udin. So, jadilah Euddin) berlibur. Huahah indahnya dunia. Enam bulan menimba ilmu di SMA tercinte sampe katrolnya aus, talinya putus, embernya pecah dan sampai aku lelah, yah pokoknya gitu. Akhirnya aku meninggalkan rumahku di Depok, meninggalkan stasiun langgananku Pocin, dan meninggalkan Jakarta plus Gambir. Bye Jakarta, bye Pain. Berarti sekarang gw dimana? Gw dimana-mana! Maksud gw bukannya ada di Bunaken trus terbang ke Liverpool trus teleportasi ke Hokkaido, enggak. I mean, sebentar gw di Serpong, trus ke Bekasi, trus ke kota selanjutnya.
Pertanyaan yang muncul di pikiran lo pasti:
a. Naik apa?
b.Kemana?
c.Lagi ngapain?
d.Hai cantik!
e.Ini orang kenapa?
Kalo pertanyaan terbatas sungguh maaf, tidak berniat membahas tentang pertanyaan juga sih. Oke gue jawab ya...
a. Naik kereta
b. Tegal
c. Smsan
d. Makasyii~
e. Kasi tau gak ya, kasi tau gak yaa?
Jadi kesimpulannya adalah gue sedang naik kereta bersama keluarga menuju Tegal sambil smsan bersama 2 pertanyaan gak penting lainnya.(?).
Perjalanannnya gak menarik. Jalanan, jembatan, terowongan, bukit, sawah. Jalanan, jembatan, terowongan, bukit, sawah. Jalanan, jembatan, stasiun.... Jleb.
"Udah nyampe ma?"
"Udah,yuk turun"
Sett...cepet amat. Baguslah.

Chapter 3: Exhausting night
 Dengan rumus M=Me, A=Ayah, E=Euddin dan I=Ibun, bacalah dialog ini menggunakan toa masjid kubah emas. Dengan volume 11,bass 5.Jangan lupa menggunakan headphones dan sorban.
M="Yah, ke hotel yuk."
A="Janganlah, kita ngeteh dulu yuk, sambil nyobain makanan sini. Laper kan?
M="Iyasih, tapi capek. Ke hoteeeel..."
E="Iya yah, ke hotel!
A="Yaudah sana ke hotel berdua aja!"
M&E="......."
Jika sudah selesai membaca dialog tersebut, silahkan lepas headphones, lepas sorban dan segera pergi dari masjid untuk menghindari bentrokan antar warga. Terima kasih.
Jadi kami yang borjuis ini meninggalkan stasiun dengan sejuta rasa kecewa(Hiperbola). Stop, wow kemana ayah? Oke dia sedang duduk di trotoar terlarang menikmati suasana jadi konsumen PKL yang selalu dia ributkan dengan kami. Dia gak suka makan di PKL terlarang dan sekarang dia melakukannya. Bukan demi kebaikan, namun demi perutnya.
Wow thats great. Ok whatever.
Sementara ayah pesan teh poci. Teh Poci adalah minuman khas dari daerah penghasil pengusaha warung tegal(warteg) terbanyak di Indonesia, Tegal.
Nampan diberikan.
Sebuah Poci tanah liat beserta cangkir khasnya juga.
Dan, apa itu? bongkahan gula?
Bongkahan gula di dalam cangkir bikin gw merasa bebas dan terkikik sendiri.(hhiiiihaaa)

Read this please: Kegiatan rutin bulanan keluarga adalah belanja. Sekalinya belanja selalu di supermarket. Kegiatan favorit aku dan Euddin selain membayangkan rasa makanan bungkus yang enak-enak adalah...
icip-icip gula batu! That's awkward! Gw dan Euddin meraih beberapa butir gula batu dan melahapnya. Kemut-kemut hmm,... 
Mencuri? What? No! Kami gak mencuri kok. Kami cuma icip-icip. Kalo mencuri mah sekalian banyak. Kita kan cuma 5 butir.....


Hmm ya enaknyaa, teh poci dengan gula batu bongkahan yang besar.Sehabisnya isi poci itu, gw dan Euddin masih menikmati sesuatu. Gula batu dikulum sampai kecil. Hmm, yumm! Tapi kami gak bisa lama lama disitu. Okelah kita jalan lagi. But something, i'm tired!
Jadi malam itu kami ke balai kota yang penuh rumput dan kotor, balai kota berupa lapangan bola yang besar, masjid agung kota Tegal, pasar tradisional dan mencicipi ketupat sayur unik dengan topping sate daging dan berkuah pedas. Wonderful plus exhausting night. Ok mom, dad. Lets we go home hotel. Jadi kami naik becak turun, menggeret koper berat berisi baju dan unek-unek keluarga ke hotel dan jalan melalui koridor ke kamar hotel yang ternyata, not interesting at all...


**** Hotel: Kamar hotel
Big wardrobe
Small bathroom+No bathup
6 Channels on cable tv
3 Pillows for four person
No rug
Not film window
No Refrigerator
Little soap


What the hell?! Oh god please, why ?
Ok, gak peduli gw mau atau gak, 2 hari ke depan gw dan keluarga adalah penghuni kamar hotel ini.


Chapter 4: Smelly fish, walk along far far away


Oke jadi gw disana di sebuah pelabuhan penuh manusia,ikan dan kapal yang baru saja menepi. Bukan mau jadi nelayan, bukan. Bukan pula yah mau borong, bungkus bawa ke Depok, no. Tapi cuma menikmati bau ikan yang menyengat, terik mentari yang jua menyengat dan duduk di kapal kecil yang juga menyengat(?)
Dan, ada cerita lain sebelum hal itu.Gw yakin, lo bakal lebih lelah dengerin cerita gw daripada jalan dari rumah lo ke monas.
Good morning! First morning in Tegal. Gak spesial juga. Lebih unik,mungkin...
Bangun dari hotel sepagian, tanpa mandi dan ganti baju, tanpa cuci muka sekalipun, dan menuju...
Restoran yang jaraknya cuma 10 langkah dari kamar -_- apa enaknya,...
Sampai di restoran, selera makan gw memuncak. Entah karena wangi makanan yang semerbak, atau karena penampilan, atau karena nama restoran yang unik, atau karena emang udah dasarnya laper.
Sekasar dan seliar-liarnya seorang anak kampung, gak seliar gue dalam ambil makanan. Yang karena gratisnya, ambil sesuka hati, sesenang jiwa, sesehat raga. (masih SMA aja udah tumbuh benih mental gratisan). Dan gw ambil itu semua gak borongan. Biar gak dicurigai sebagai penjarah makanan asli Depok, maka gw ambil makanannya secara pelan-pelan, halus, smooth... #np Killing Me Softly  
And i did it! Sepiring nasi goreng, Semangkok bubur ayam, Semangkok  sereal plus susu, dan setengah piring omelet, juga Segelas jus jeruk. Yum! Oke kelihatannya gw seekor rubah merah kecil pengintai yang bergigi tajam dan sangat rakus memakan kesemua-jenis makanan itu. Tapi gak gitu deh, teorinya adalah ketika restoran membuat makanan, pasti untuk seluruh penghuni hotel. Tapi kalo tetangga hotel gw di lantai 1 atau lantai 12 sekalipun punya anak 15, gimana coba? Maka restoran harus menyiapkan banyak sekali makanan kan? Dan kalo seandainya 10 dari 15 anak tersebut sedang puasa gimana hayo? Mubazir kan makanannya? Biar gak mubazir jadi gw yang makan.hehehe :)
Seperti kebiasaan makan di hotel lainnya, restoran hanya menerima 2 orang perwakilan dari satu kamar hotel. Itulah gw dan mama. Jadi setelah kami makan sepuasnya (Alhamdulillah yah) ,Kami mencari tisu. Untuk apa? Karena makanan gratis, jadi kami ambil yang banyak juga makanan untuk Euddin dan Ayah. Gak sebanyak yang kita makan sih, tapi mereka kenyang laah. 
 Walla! abis mandi wangi dan cantik :* kita sekeluarga menuju ke Harbour atau Pelabuhan. Menurut GPS yang dibaca 3 hari lalu sih pantainya deket. Paling cuma se kilo. Dan karena kami cinta lingkungan :) jadi kami gak naik angkot bahkan saking cinta duit, kami gak naik becak, dan akhirnya jalan kaki! 
Bayangin dong, bayangin! Di peta jaraknya cuma 5 cm. Tapi kenyataannya adalah sama dengan berjalan kaki dari Depok ke Pekalongan(oke, ini lebay). Kami berjalan kaki dari hotel yang dingin melalui pinggir jalur pantura dimana truk dari Merak ke Tanjung Mas melaju dengan bebas. Itu truk apa apaan sih? Masa ya melajunya di bagian tengah jalan. Harusnya mereka menghargai pejalan kaki. Appreciate the pedestrians! 
Dan kami berjalan...
Dan terus berjalan...
Berjalan...
Berjalan...
Berjalan...
(Satu jam kemudian)
Berjalan...
Berjalan...
 A:"Eh udah ada pedagang ikan tuh, wanginya juga udah wangi ikan nih."
 M:("Wangi ikan? Lo kata parfum kaleee...")
And finally, dengan perjuangan keras, menempuh segala badai, menerjang segala hujan salju dan menempuh segala jarak, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat(?) kami sampai di pelabuhan :')
(Theme song 'Wedding March'.) 
Aku mencoba menghiup udara pantai yang segar, namun yang tercium adalah bau ikan yang begitu amisnya. Terjebak jauh jauh ke Tegal untuk bermain di pantai dan apa daya nasib membawa ke Pelabuhan(Geser dikit dari Pantai)
Puluhan bahkan mungkin ratusan ribu kapal berlabuh di pelabuhan ini. Berharap kapalnya diterima oleh pelabuhan, jadi mereka bisa cepat menikah. Langgeng yaa :)
Tampak pelelangan ikan, sentra ikan asin, dan waw ada ibu-ibu yang lagi jemur ikan! 
Kita ajak foto bareng aja, tapi kayaknya si ibu ini gak mau di foto deket kita :) takut bau ikannya hilang gara gara kita atau takut diciumin ama kita.
Inilah hasil fotonya!
 Sorry unable to load your photo because of unfamous person
Aaaargh ngeselin emang Blogger kadang-kadang. Sorri yah, pikirin aja gw yang cakep diapit mama dan eddin, trus dibelakang ada ibu ibu lagi senyum. 
Trus kita sempet duduk dan istirahat di kapal kecil gitu. Lah? gw malah takut tenggelem.
   Cha cha cha, kami pulang dengan perut kosong. Mampir dulu akhirnya di sebuah warung makan di suatu tempat lah. Malam harinya. Lagi, kami menikmati malam di lapangan alun alun kota Tegal yang ramai. Orang-orang duduk di sekitar lapangan alun-alun sambil menikmati makanan kaki lima atau hanya sekedar menikmati indahnya malam di kota Tegal. 
 Tapi, beneran! kece banget! Wan hadert pershen hitam dengan hiasan beberapa buir bintang dan sebuah bulan cantik terang. Apaan tuh? Kunang kunang turun naik ke langit. Tapi kunang kunangnya gede banget. Gimana ceritanya ini.Eh??? Warnanya kok merah, biru? Ini apa....
---

     Ning nang ning dung....
       Alkisah diceritakan seorang putri bernama Walang Merah turun ke bumi karena suatu sebab yahg tidak diketahui adanya. Putri Walang sangit, eh Walang Merah dulunya tinggal di khayangan. Namun di khayangan ia tidak betah. Toiletnya dari kapas. Eh bukan! Pokoknya dia terlahir dengan hasrat ingin pergi ke bumi. Yah, mungkin itu alasan dia diturunkan ke bumi. Di bumi ia bertemu seorang pangeran tampan bernama Pangeran Walang Blu. Aku berpikir ribuan kali dalam menyebut namanya. Mungkin jaman dulu jauh sebelum Raffles datang ke Indonesia,  ada seorang Inggris yang datang dan mengajarkan bahasa Inggris kepada orang Indonesia. Mungkin lho ya. Dan diprediksi namanya adalah Johannes Corpell. Namun untuk memudahkan pemanggilannya, ia minta dipanggil Jo.Co. Dia yang menciptakan nama Joko dan mendirikan toko donat J(dot)Co. Sekali lagi, mungkin. Peluangnya satu banding seperlima triliun. 
     Walang Merah dan Walang Blu saling jatuh cinta. Namun ibu mereka menolaknya dan dukun bertindak. Eh bentar, kok alurnya jadi gini sih? Siapa yang bikin sih? Siapa?! Can we skip this suck story?

---

    Jadi gue ingin menyimpulkan dari cerita ini bahwa kedua Walang dikutuk menjadi Walang Kunang dan menjadi sepupu dari cucu menantunya Tessa Kaunang. Oh plis, gak gitu. Gue kira kunang kunang besar di lapangan yang warnanya merah dan biru ini mereka berdua namun...ternyata itu adek gue. Eh bukan!!! Maksud gue bukan adek gue yang dikutuk jadi kunang kunang! Adek gue ternyata lagi main panah panahan pake ketapel dan panah yang terbuat dari plastik dengan lampu LED(Lampu Energi emaD) yang menempel disana. Dan itu berarti cerita yang gue ketik barusan itu khayalan gue doang. Oke, mungkin lo melihat ini penuh striketrough. Jadi mohon diwajarkan :*
   Nexto akuo sudaho makano sekutengo yango enako sekalio tapio yango sayango sekalio, isinyao sedikito jadi ambo kurang puas nih. Jadinyo, ambo nak beli sekuteng yang banyak je. Jom lah! #LanguageCrisis
    Hari kedua selesai! Alhamdulillah akhirnya selesai :") Bahagia banget!